Sampah Organik dalam Perspektif Geografi Lingkungan
JUDUL :
Sampah Organik dalam Perspektif Geografi Lingkungan
PENULIS :
Rivandi Pranandita Putra
Vita Ayu Kusuma Dewi
SINOPSIS :
Buku Sampah Organik dalam Perspektif Geografi Lingkungan menghadirkan pemahaman baru tentang isu sampah organik melalui sudut pandang geografi lingkungan yang komprehensif. Buku ini tidak hanya membahas sampah sebagai limbah yang harus dibuang, tetapi juga sebagai refleksi dari hubungan manusia dengan lingkungannya. Dengan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan geografi, ekologi, sosiologi, dan perencanaan wilayah, buku ini menelusuri dinamika spasial dan sosial yang memengaruhi pengelolaan sampah organik di Indonesia. Disertai berbagai studi kasus dari daerah perkotaan hingga pedesaan, pembaca diajak memahami tantangan, dampak ekologis, serta berbagai solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Keunggulan utama buku ini terletak pada kemampuannya menyajikan analisis mendalam sekaligus praktis. Dengan berfokus pada konteks Indonesia, buku ini menawarkan strategi pengelolaan berbasis lokal dan partisipatif, seperti pengomposan, biogas, serta penerapan nilai-nilai kearifan lokal yang berpadu dengan teknologi ramah lingkungan. Analisisnya yang berbasis spasial membantu pembaca memahami keterkaitan antara perilaku masyarakat, tata ruang, dan kebijakan publik dalam sistem pengelolaan sampah. Lebih dari itu, buku ini juga menghadirkan gagasan transformatif dengan mendorong perubahan paradigma dari sistem linear menuju ekonomi sirkular yang lebih adil dan berkelanjutan.
Melalui bahasa yang mudah dipahami dan disertai ilustrasi kasus nyata, Sampah Organik dalam Perspektif Geografi Lingkungan menjadi bacaan penting bagi mahasiswa, peneliti, akademisi, pegiat lingkungan, hingga pengambil kebijakan. Buku ini bukan sekadar bahan bacaan ilmiah, tetapi juga ajakan untuk berpikir ulang dan bertindak nyata dalam mengelola sampah organik secara berkelanjutan. Dengan membaca buku ini, pembaca akan menemukan bahwa sampah bukanlah sekadar masalah, melainkan peluang untuk membangun masa depan yang lebih hijau dan harmonis bagi manusia dan bumi.